Menulis Hiragana [Part 6]

Kali ini belajar mengenai tata cara penulisan hiragana

	は | Ha : Seperti Ha pada "Hantu" Contohnya --> はる | Haru : Musim Semi
	ひ | Hi : Seperti Hi pada "Hilang" Contohnya --> ひる | Hiru : Siang hari
	ふ | Fu : Huruf hiragana ふ bisa terbaca Fu maupun Hu meskipun secara tidak jelas Contohnya --> ふかい | Fukai : Dalam ( deep )
	へ | He : Seperti He pada "Jahe" Contohnya --> へんしん | Henshin : Berubah wujud
	ほ | Ho : Seperti Ho pada "Hobi" Contohnya --> ほし | Hoshi : Bintang

Menulis Hiragana [Part 5]

Kali ini belajar mengenai tata cara penulisan なにぬねの

	な | Na : Seperti Na pada "Nasi" Contohnya --> なか | Naka : Dalam / Tengah
	に | Ni : Seperti Ni pada "Petani" Contohnya --> かに | Kani : Kepiting
	ぬ | Nu : Seperti Nu pada "Panu" Contohnya --> ぬし | Nushi : Pemilik
	ね | Ne : Seperti Ne pada "Nenek" Contohnya --> ねずみ | Nezumi : Tikus
	の | No : Seperti No pada "Nonton" Contohnya --> つの | Tsuno : Tanduk

Menulis Hiragana [Part 4]

Kali ini belajar mengenai tata cara penulisan たちつてと

	た | Ta : Seperti Ta pada "Bata" Contohnya --> たか(い) | Taka(i) : Tinggi / Mahal
	ち | Chi : Hiragana tidak terdapat huruf tunggal "Ti", gantinya terdapat Chi ( meskipun bisa membentuk huruf "Ti" yang nantinya saya akan bahas ) . Seperti Chi pada "Suci" (Chi dengan ci sama pelafalannya). Contohnya --> ちから | Chikara : Kekuatan
	つ | Tsu : Hiragana tidak terdapat huruf tunggal "Tu", gantinya terdapat Tsu ( meskipun bisa membentuk huruf "Tu" yang nantinya saya akan bahas ) . Contohnya --> つま | Tsuma : Istri
	て | Te : Seperti Te pada "Teras" Contohnya --> てんき | Tenki : Cuaca
	と | To : Seperti To pada "Tonggak" Contohnya --> とり | Tori : Burung

Menulis Hiragana [Part 3]

Kali ini belajar mengenai tata cara penulisan huruf hiragana さしすせそ

 さ | Sa : Seperti Sa pada "Saya"
Contohnya -->  かさ | Kasa : payung

 し | Shi : Pembacaan Shi adalah "Si" dengan cara berdesis
 Contohnya --> した | Shita : lidah, bawah







す | Su : Seperti Su pada "Suka"
Contohnya --> すし | Sushi : makanan khas jepang

 せ | Se : Seperti Se pada "Setan"

                                                   Contohnya --> せまい | Semai : Sempit

そ | So : Seperti So pada "Soto"
                                                   Contohnya -->  そら | Sora : Langit

Menulis Hiragana [Part 2]

Kali ini tata cara menulis hiragana かきくけこ

か | Ka : Seperti Ka pada "Kaki"
Contohnya --> かに | Kani : Kepiting

き | Ki : Seperti Ki pada "Kikir"
Contohnya --> きた | Kita : Datang

く | Ku : Seperti Ku pada "Kusam"
Contohnya --> くま | Kuma : beruang










け | Ke : Seperti Ke pada "Kenya (Republik Kenya)"
Contohnya --> さけ | Sake : Minuman keras Jepang berwarna bening.

こ | Ko : Seperti Ko pada "Koran"
Contohnya --> おんなのこ | Onna no ko : Anak perempuan

Menulis Hiragana [Part 1]

Hiragana merupakan huruf jepang yang sangat penting untuk menghubungkan suatu kata agar membentuk suatu kalimat yang sempurna, serta awal dari pengenalan kata sebelum menuju level berikutnya : kanji. Sebelum belajar kata-kata jepang alangkah baiknya untuk menghapal atau paling tidak mengunduh tabel hiragana yang diatas agar kita terbiasa.

Disini saya akan membahas tata cara penulisan hiragana. Meskipun pada komputer terdapat fitur penulisan hiragana, katakana, maupun kanji; tetapi untuk penulisan dengan tangan harus mengikuti tata cara berikut.
Pada awal ini saya akan memberi contoh tata cara penulisan あいうえお .

 あ | A : seperti A pada "Ayam"
 Contohnya -->  あした | Ashita : besok









い | I : seperti I pada "Itik"
Contohnya --> いたい | Itai : sakit








え | E : seperti E pada "Esa"
Contohnya -->  えだ | Eda : Ranting pohon
 

 う | U : seperti U pada "Ubi"
 Contohnya --> うま | Uma : Kuda









お | O : seperti O pada "Orang"
Contohnya --> おいしい | Oishii : enak










Huruf hiragana selanjutnya akan saya taruh pada tulisan berikutnya di PART 2.

Yokoso! Japan

ようこそ！Yokoso! Selamat Datang!
Terima kasih atas kunjungan ke blog saya. Saya akan menuliskan tentang bagaimana kehidupan saya di jepang, belajar Bahas Jepang, dan pengetahuan dasar di Jepang. Ijinkan saya bercerita dulu tentang bagaimana saya bisa pergi ke Jepang.

Awal saya pergi ke Jepang adalah sekitar bulan April tahun 2001. Ketika itu saya masih SD kelas 3 cawu 3. Ketika bapak saya bilang bahwa nanti akan mengajak satu keluarga ke Jepang, saya sangat senang ! Saya selalu membaca buku seri ilmu pengetahuan yang isinya banyak tentang kemajuan teknologi di Jepang. Setiap hari selalu saya tanya bapak saya yang lebih dulu pergi ke jepang bagaimana Jepang itu dan berbagai pertanyaan tentang bahasa jepang apa pun saya tanya.

Malam yang basah menyambut kami sekeluarga di bandara internasional Narita. Pada malam itu terjadi typhoon yang lumayan keras tetapi pesawat kami tidak terkendala oleh itu. Selama 6 jam saya, ibu saya, kakak saya, serta adik yang baru lahir terbang dari bandara Soekarno-Hatta memakai maskapai Garuda. Penerbangan ini adalah penerbangan pertama saya. Dalam negeri saja belum pernah, apalagi ke luar negeri. Udara Tokyo ketika itu masih terasa dingin meskipun sudah bulan April yang merupakan musim semi.

Den-sha , kereta listrik di jepang

Saya lupa secara rincinya ketika di Narita, tapi yang saya ingat adalah saya terkagum-kagum dengan jalur kereta yang berbeda dengan indonesia, di Jepang jalurnya lebih besar dibandingkan Indonesia yang tipikalnya masih memakai kereta api. Seperti memakai kendaraan magis kereta itu membawa ke berbagai stasiun dimana kami transit dan memakai kereta lain sampai ke stasiun tujuan kami : Ebara-machi Station.

Stasiun Ebara-machi

Sesampainya disana kami jalan kaki menuju apartemen yang telah dulu ditempati bapak selama satu tahun. Pertama kali saya mengharapkan apartemennya luas, yah sekiranya seperti hotel yang tidak terlalu mewahlah, tetapi kenyataannya sangat beda dengan apa yang saya pikirkan. Ruangan tanpa kamar (hampir semuanya jadi kamar) yang sempit menjadi tempat tinggal saya selama sekitar satu tahun kedepan. Yah begitulah impresi awal saya ketika pertama kali datang ke Jepang. Silahkan bookmark blog saya karena saya akan berbagi.

Apartment pertama kami yang letaknya berada jalan shinagawa